Wednesday, December 23, 2009

Gadis Pemabuk!




1 *Is there someone you can't stop thinking about right now?
...umm yes.

2 *If so, do they know it?
...guess so, told her last night

3 *Is there something you wouldn't do for this person?
..ngeliat tabiatnya yang jelegar jelegur si...bakalan banyak

4 *Describe the perfect date with this person:
.....depan ym semalem suntuk, itu aja cukup

5 *What would your life be like had you never met this person?
.... tidak seindah pagi ini

6 *Are you and this person in a relationship?
.... ga berani, even to mention anything connected to it

7 *If not, do you want to be?
...please

8 *Do some songs remind you of this person?
....hmm yup

9 *Which one(s)?
.... warteg boyz, okelah kalau begitu

10 *Lets say tomorrow this person was killed. What happens?
... at least I've told her what i've felt...

11 *How would you feel?
......what kinda question is this...

12 *What would you do if this person stopped talking to you?
.... it means she doesnt need me anymore, and I should stay the hell out from her...

13 *Would you still try to talk to them?
... only if she wants to

14 *Describe this person in one word, and ONE word only:
....bandel


15 *What is something about this person that makes you care about them so much?
...coz she rocks!!


16 *Do you think or know this person feels the same way towards you?
..she said so...but i still dunno...

17 *Honestly, if you really had to, how long could you go without talking to this person?
..... a couple hours would do fine....halahhh

18 On a scale of 0 to 10, rate this person:
......eh kecengan karena kamu bocor berat.... saya kasi niley ... 4...

19 *On a scale of 0 to 10, rate this person's smile:
.........7...si senyum lebarrr...

20 *On a scale of 0 to 10, rate this person's eyes:
.............ahhh this is may fave...9,5

21 *Overall appearance:
.........rada kesian dikit tapi....7,5 kayanya pas laaaa.....

22 *Sense of humor:
....lucu, beneran lucu, pengen ngelempar apaaaaan gitu...

23 *Personality:
..... masih nebak nebak...masih deg degan

24 *Fun:
...definitely...

25 *Sound of their voice:
...cant stand to hear it from her...dunno when...

26 *Their kiss:
.... wah takut di tabok euy klo jawab yang ini......ngarep sih tapi ya sudah lah

27 *Originality:
....riwil...bawel...pede segununggg......

28 *Overall Character:
..... srimulat

29 *What was your first impression of this person?
.... dewasa....smart...serius....dan sedikit keras.... bagian dewasa dan serius...ahh saya koreksi, ternyata saya salaahh!!!

30 *Describe the feeling you get when you see this person:
..... takut, dia suka kekerasan, cenderung anarkis, tapi lookin forwad 2 see her..in person

31 *Would you marry this person?
......ga bisa jawab sob, not now..

32 *Would you stay up all night just to watch this person sleep?
.......ngeliat kebawelannya aja saya sanggup, apalagi dia anteng...mudah saja, sure..why not!

33 *You have the oppertunity to say whatever you want to this person. What would you say?
...... i'll say this when u call me...


^_^

Wednesday, November 11, 2009

Blue Ransel . . .



Pengen sharing sebuah buku karya Gola Gong yang ketika saya esempe begitu menginspirasi saya, hingga sekarang.

Buku yang dahulu saya pinjam dari perpustakaan sekolah, karena uang jajan saya pada saat itu hanya cukup untuk membayar denda keterlambatan peminjaman buku, yang notabene lebih murah dibandingkan membeli bukunya.

mengarungi samudra waktu tak bertepi
gelisah aku dalam perahu nasib
gelap dan rahasia, tak terselami
aku tak tahu mengapa sampai di sini
terlunta sendirian menyiulkan tembang
o, alangkah rawannya hidup lelaki
begitu jauh mencari tempat pijak
[Toto ST Radik]

Balada Si Roy, bercerita tentang nilai nilai kelaki lakian, dibalut cerita manis getirnya kehidupan, persahabatan, ke-Tuhanan, dan pastinya gak terlewat, kisah mehe mehe tentang cinta. Balada Si Roy, dimana disetiap judulnya memiliki emosi tersendiri. Diibaratkan ruh, setiap judul memiliki ruh sendiri.

Adalah Roy, remaja abal2 yang bandel tapi gentle, urakan tapi tahu aturan, kasar tapi gak brutal, sosok sederhana tapi peka terhadap lingkungan sekitarnya. Remaja yang gelisah. Seorang laki laki. Seorang petualang.
Saya begitu meresapi kisah di buku ini,memacu adrenalin saya untuk terus mencoba menjadi seorang "lelaki". Dan menjadikan Roy sebagai role model imajiner saya [padahal waktu itu saya masi esempe!?!?!]. Yang ternyata setelah saya googling kemana mana, banyak juga yang terinspirasi seperti saya.

biarlah aku terus terlunta
di jalan-jalan asing berdebu
sendirian meraba arah hidupku
menghadapi pahit nyeri luka-luka
sebab langkah yang telah ditempuh
tak bisa ditawar dengan keluh!
[Totok ST Radik]

Beranjak SMA mendadak beli ransel berwara biru, sok heroik menghabiskan waktu di jalan, gerbong, masjid...nongkrong doang.... kemping tapi perlengkapan banyak benerr, naek gunung cuma pengen tau rasanya metik edelweis, pokonya berasa petualang beneran deh [tapi rame rame, sementara Roy...sendirian!]


Remaja Roy mengajari saya untuk melihat sekeliling, belajar mengenal hidup tanpa harus bergantung pada siapapun. Mengajari hidup sesungguhnya, menjadi pionir. Tidak untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri!

"Dunia adalah milik orang-orang pemberani!"

Remaja Roy juga mengajari saya bahwa menjadi lelaki bukan berarti harus sok jago, menganggap remeh orang lain melainkan menjadi berani! Berani untuk memilih, untuk memiliki, berani untuk berbuat dan mempertanggungjawabkannya. Berani untuk mencari, mendapatkan dan pada saat yang sama berani pula untuk kehilangan.

seperti kita yang berlari
waktu berpacu bersama angin
melindas tapak
membenamkan jejak, tak bermakna
seperti pelarian kita
[Asih Purwaningtyas]

Roy dengan ransel dan perjalanannya membuat saya bermimpi bahwa suatu saat harus bisa mengelilingi tempat-tempat indah di Indonesia. Beruntung saya, beberapa tempat telah saya singgahi, dengan ransel biru saya itu [seperti milik Roy pastinya!]

Dan ketika menulis postingan ini, pikiran saya kembali ke kisah kisah Remaja Roy, kenangan masa esempe saya, kangen jalan jalan, kangen kemping, kangen teman teman, kangen kampung halaman, kangen udara segar, kangen semuanya...

"jadi Roy..."

"...... Kapan kita bertualang lagi?"




[kilas balik - Episode 1 , Buku Pertama "Joe" ]

"Remaja Roy mengayuh sepeda balapnya pelan-pelan.
"Ayo, Joe!" seru Roy. Anjing herder itu menyalak kegirangan. Bulunya yang cokelat kehitaman berkilat. Gerak-geriknya melindungi majikannya dari bahaya.
Remaja Roy memang jadi pusat perhatian. Ke sekolah dengan sepeda balap dan anjing herder? Itu absurd. Sebuah objek sensasi. Lain waktu telinganya mendengar suara-suara centil, manja, genit, dan menggemaskan. Dia tahu itu untuknya . . . . . "



*beberapa bagian tulisan diatas saya kutip dari beberapa pendapat orang orang yang menggemari buku ini seperti saya...*



Tuesday, November 10, 2009

The Maung !!!



berkalang rerumputan hijau membentang
dan delapan penjuru lampu telah dinyalakan
derap langkah 25 pasang kaki berjalan masuk ke dalam
malam ini adalah malam penentuan

sasangkala menjerit kencang
rantai adrenalin dilepaskan
layar berkembang dan jangkar terangkat
satu komando perompak viking siap bergerak

peluh beradu dan detak jantung berpacu
darah mengalir disela sela sayatan luka
berjibaku dalam riuhnya berjuta suara
aroma tanah lonjakan emosi berpacu dalam waktu

raungan erangan umpatan teriakan
berbaur dalam sumpah serapah makian
dalam riuh rendah gerakan senada
dalam satu komando pengeras suara

lautan biru dengan api merah menyala
dan ketika angka berbicara satu demi satu
tangan mengepal diatas kepala
sorak sorai gegap gempita

merangsak maju tanpa ampun
mencakar keji murka mengaum
keringat darah dan airmata
inilah awal sebuah cerita

tidak akan pundung kupastikan malam ini
karena sang maung akan tetap tegak berdiri
bagimu persib bandung...
jiwa ..raga...kami!!!



Saturday, November 7, 2009

Ceracau Subuh [rewrite]


di dalam suka aku tertawa
di dalam tangis aku berduka
di dalam cinta aku terlena
di dalam hidup aku terjaga

melawan luka dengan murka
berharap duka menjadi lupa
kisahku hadir dalam banyak kata,
menjadi cerita bagi keresahan jiwa

diriku hadir berdiri disatu sisi yang mungkin tak berpijak
dan menghadirkan derap yang terkadang tak beranjak

aku selalu berbicara tentang tajamnya duri….
namun juga bercerita tentang indahnya bunga melati

aku adalah saksi bagi kegelisahan jiwa

cerita realistis yang menjadikanku seperti sosok hedonis
tapi persetan dengan segala deskripsi psikologi yang ada
aku hanya manusia biasa
yang berusaha hidup ... sedikit lebih manusiawi

Sunday, November 1, 2009

Memoar Rumah Murai




Kota Palembang…
suatu waktu dalam memori masa kecilku...

Rumah itu, dengan bangunan tua yang masih terawat, masih teringat jelas...

Dan tanaman hijau, bunga anggrek dan suplir koleksi eyang putri mengitari pavilyunn rumah, rumput yang menghampar menghias pekarangan kediaman kakekku (alm), juga ayunan dengan kapasitas 4 orang bocah, dengan kayu berbalut cat putih, ayunan yang dahulu sering diperebutkan aku, adik2ku dan sepupu2ku, hingga sempat putus (iya... ulahku!!)


Sementara kolam ikan dan kandang ayam di pekarangan belakang yang luas, tempat biasanya kami makan duren beramai ramai ketika musim duren tiba, dan ketika malam tiba terkadang bernyanyi bersama diiringi petikan gitar Om-ku yang sekarang udah jadi pejabat, tak lupa diiringi recokan sepupu-sepupuku yang masih balita, juga riang suara tawa Tante dan Om-ku yang selalu ceriwis tidak pernah kehabisan bahan cerita.

Ahhh….rumah itu…apa kabarmu sekarang? pastilah semakin sepi saja, karena satu persatu penghuninya telah mempunyai kesibukan sendiri - sendiri atau telah habis dimakan usia?

Atau sekali waktu mungkin juga tetap terdengar riuh rendahnya tawa dari generasi baru, para keponakanku, hahaha …

”om pandhu…om pandhu…minta uaaannggg…minta traktiraaannn….”

mungkin demikian mulut2 kecil itu berucap, sama seperti pandhu kecil yang dahulu selalu menteror Om dan Tantenya ketika berkunjung ke Palembang…Om Pandhu?…hayyaaahh..saya masih terlalu muda untuk dipanggil “Om” Umur saya masih kepala dua hahaha!


Lalu kembali ke bangunan tua dengan kamar lebih dari 7 dan 3 ruang keluarga, 2 ruang makan dan 4 kamar mandi, memang serasa istana ketika aku masih kecil,

entahlah seperti apa sekarang?
masihkah penuh kehangatan?
masihkah terawat rapi?

masihkah kukenal setiap wajah penghuninnya?
masihkah mereka ingat padaku?

Lalu peraduan lengkap dengan bed cover dengan aroma yang khas, suara kicauan burung peliharaan si Om...
Dan yang pasti… selalu ada acara santapan kecil disore hari, secangkir teh atao es kelapa muda bahkan es kacang, dan pastinya ditemani pempek yang melimpah……

gosh…
those were such a nice moments……


aku merindu setiap detiknya…

sungguh…

aku rindu…

Thursday, October 29, 2009

Saparua [a tribute] ...





dan aku berteriak dalam semerbak aroma keringat
menggelegak,
darahku mendidih dalam malam pekat
angkat tangan kalian, kepalkan tinggi tinggi
menyerukan provokasi provokasi tanpa arti
keparat bangsat biadab...
dan kalian semua menjawab
menyambut umpatan tanpa makna dari corong yang kubawa

diiringi raungan kotak kayu hitam
dengan desibel tinggi yang memekak kencang
dan membuat wajah kalian merah padam..
aku menikmatinya...ku tahu kalian juga..

tidak sedetikpun aku membiarkan kalian berhenti bergerak


takkan kubiarkan kalian sia siakan candu yang ku bagi
hisap semua jangan sisakan, telan semua jangan muntahkan
melepas libido kemarahan dalam gerakan naik dan turun
disela sela jari jari berbentuk tanduk tinggi teracung
diantara aroma keringat berbalut asap..
tar dan nikotin dua tiga dan empat..

dan aku bersumpah atas nama berhala berhala kami
yang mengalunkan ayat ayat penuh distorsi
euforia demi euforia berbaris dalam selembar kertas
serenada ilusi dan teriakan keras

kalian semua adalah pion pion pengikut kami
kemarahan kalian adalah tenaga bagi kami
dalam satu rima menyerukan alunan pemberontakan
kekerasan dan kematian...bercampur rasa senang

persetan dengan semua tetek bengek negeri tetangga
atau anjing anjing kelaparan yang berebut tulang
diantara sisa sisa perang cicak dan buaya

lupakan saja semua itu, kubur dalam dalam
disela deru kaki menghantam pijakan dan seruan kalam
diantara cepatnya dentum ketukan pedal..
deras menghujam mengiringi vokal..

kembali ke lantai papan, beratap langit berhias bintang
mari kawan...angkat gelas...kita bersulang....




dan berhalapun meraung kembali...


Thursday, October 22, 2009

Gua seneng kalo loe ketawa . .


Gua seneng kalo loe ketawa . .
walau mungkin hari loe lagi ga asik. .
Gua seneng kalo loe ketawa . .
even seringnya gw jadi kaya badut di depan lo

Gua seneng kalo loe ketawa . .
walau sebenernya loe ngetawain gw . .
Gua seneng kalo loe ketawa . .
even gw harus merendahkan diri gw sendiri

Gua seneng kalo loe ketawa . .
walau artinya gw beneran jadi badut bagi loe
Gua seneng kalo loe ketawa . .
walau gw tau gw menjadi ga berharga di mata loe

Gua seneng kalo loe ketawa . .
artinya ada gunanya kan gw ada?
Gua seneng kalo loe ketawa . .
even makin lama gw udah kaya bahan banyolan ga berguna



Gua seneng kalo loe ketawa . .
tapi menyenangkan semua orang itu
emang susah . . .

jadi..
gimana kalo sekarang kita gantian..
giliran gw yang ketawa...

dan elo...



jadilah badut!!



Thursday, August 27, 2009

★ ★ ★ The Art of Cards ★ ★ ★


Let the Magic begins…

Bermula dari boomingnya acara the master milik deddy corbuzier yang udah memasuki season 4, gua yang memang dari kecil doyan banget segala macam seni magic, berasa terpuaskan bisa ngeliat aksi aksi magician tanah aer setiap jumat malam di stasiun swasta yang ga perlu gw sebutin lah namanya…. rcti!.

Berbeda dari jagoan2 magician yang banyak jadi fave orang2… gw memilih bayu gendeng dari bali yang punya aliran extreme magic, sederhana saja, gw suka gaya badutnya, klo soal aliran sulap, gw memang dari dulu doyan sulap2 sederhana yang ga butuh alat2 berat, seperti street magic yang cuma bermodalkan kartu remi.

Semakin lama pengaruh magic menyebar hingga ke komplek tempat gw tinggal, beberapa anak band komplek yang dulu doyan ngulik lagu metal, berangsur mengistirahatkan gitar, bass, drum serta kerongkongan dan amplifier mereka, diganti dengan berjam jam menatap layar you tube mengungkap rahasia sulap. (Thanks to dimas…ma bro…bindel.. ilham yang amat rajin posting video di you tube dan fesbuk serta barudak leutik kelinci percobaan street magic kita wakakakaka)

Jadilah gua semakin bersemangat bersulap ria, adapun yang gua cermati adalah Cardistry, card effect, atau card manipulation trick.. dalam gambaran besarnya lebih dikenal sebagai Extreme Card Manipulation (XCM) bahkan penganut aliran ini biasanya tidak disebut magician melainkan Cardist atau Cardician…keren gak tuhh , karena menurut gw, kartu adalah benda paling biasa yang ternyata penuh misteri… dengan beribu effect yang bisa membuat kita bengong dan berseru dalam hati…”what the F….” belum lagi trik gak masuk akal yang gak pernah terpikir sebelumnya, minimal mata membelalak ga percaya, sambil sedikit sebal… ha ha ha …


Dan sejak gw brosing di dunia maya mengenai kartu, ternyata ragam kartu amatlah bejibun, dan yang jelas menurut gw…jika sulap adalah seni, maka kartu itu sendiri merupakan karya seni yang secara design, tekstur, warna dan karakter amat kaya dengan aura seni.


Selain XCM gua juga tertarik dengan Flourish, seni juggling kartu yang sampe detik ini gua akuin… susah, gampangan ngulik lagu deh. Dan dari utak atik kartu, gua malah sempet jadi kolektor dari beberapa jenis kartu yang menurut gua bernilai seni tinggi, yang jelas harga satu pak kartu itu juga tinggi… satu pak kartu bisa sampe seharga 20 kali makan paket hemat di KFC, bahkan lebih, mungkin sebagian mikir, buang2 duit amat sih, memang.. betul, tapi mengeluarkan kartu dari deck nya, merasakan finishing kartu baru, aroma kartu, design serta perasaan emosional ketika memainkan kartu tersebut…priceless.


And do you know what the coolest part of cardistry is? They have a name on each move they perform, each manipulative card act they perform, it even sounds like skateboarding (they even have… “filp” in it…)… trust me, even a single move have name…^__^

Adapun merek card deck yang standar dipakai oleh magician maupun cardician adalah bicycle dan tally ho, dua diantara banyak merek yang umumnya di jumpai dimanapun, oleh magician di seluruh dunia, kelebihan merk bicycle adalah harga yang relatih murah (untuk ukuran kartu import) dan design yang luar biasa banyak beragam dan spektakuler, sedangkan Tally Ho memiliki durability yang lebih baik, tahan lama, namun dengan harga yang relatih lebih tinggi dibandingkan Bicycle Deck.


Adapun sejauh ini beberapa Deck Yang gw miliki antara lain: Bicycle Standard Deck 808, Bicycle Raider Deck, Bicycle Vintage Deck 1800, Bicycle Black Deck, Bicycle Black Ghost Deck, Bicycle White Ghost Deck, Bicycle Midnight Karnival Deck, Bicycle Black Tiger Deck, Svenggali Deck, Invisible Deck, dan Kartu local Golden Wheel (hehehe) .

Dan mungkin dalam waktu dekat, kalo paket kiriman gw dateng, koleksi gw bakal nambah lagi dengan Bicycle Faded Deck, Bicycle Spider Deck, Bicycle Tactical Deck, Bicycle Pink Pastel Deck, Bicycle Shadow Master Deck, Bicycle Split Spade Deck, Bicycle Tragic Royalty Deck, Bicycle Yellow Deck, Bicycle Silver Deck, Standard Tally Ho Deck dan Black Tally Ho Viper Deck. Adapun Masih banyak ragam lain yang kayanya klo gua turutin napsu bisa kebeli Schecter Synyster satu lagi neh… hehehehe.


Even sampe sekarang.. gua masih belajar, semoga ini gak cuma hobi sesaat… dan kalo ada yang doyan juga maen ginian…

Let’s share…

^__^

★ ★ ★

★ ★ ★

Wikipedia:

Cardistry

The term Cardistry dates back to 1914 in a published item called "TheSphinx", but never became popular until around 2004-2009 with the website titled "Decknique". The founder of decknique and many of his followers tried to change the term cardistry into something more fitting to their "style" of card manipulation and seemed to have succeeded fairly well. You can now see the term cardistry being used by many well known magicians and magical artists/manipulators. Dan and Dave Buck, Lee Asher, Wayne Houchin, and many others. Theory11 actually created a cardistry section on their website. (because the term became so popular) The term cardistry is still not "officially" re-defined, so for now the term "Cardistry" will remain (The manipulation of playing cards during or in between a magic performance to add flare or style.) Others, for example De'vo Vom Schattenreich would define this as XCM, Xtreme Card Manipulation.

Flourish

Card flourish is a magic jargon term for a visual display of skill performed with playing cards to show the skill and manual dexterityof a magician. Card flourishes are more akin to juggling than magic. Flourishes are visually fascinating to watch, look difficult to do, and they often are. [1]

Card flourishes for magicians can be divided into many genres: one handed cuts, spreads, two handed cuts, fanning, aerials, and springs. The art of card flourishing is not for magic use only.

XCM

Extreme Card manipulation (or XCM) is the illusion of magic using a deck of playing cards. Card magic is commonplace in magical performances, especially in close up magic or parlor magic and street magic.[1]

Playing cards became popular with magicians in the last century or so as they were props which were inexpensive, versatile, and easily manipulated. Although magicians have created and presented myriad illusions with cards (sometimes referred to as card tricks), these illusions are generally considered to be built upon perhaps one hundred or so basic principles and techniques. Presentation and context (including patter, the conjurer's misleading account of what he is doing) account for many of the variations.

Card magic, in one form or another, likely dates from the time playing cards became commonly known — towards the second half of the fourteenth century — but its history in this period is largely undocumented. One may surmise from the practice of how other everyday objects have been pressed into the service of conjurers across cultures and the ages that card magic developed spontaneously and roughly concurrently in different parts of the world, if not always synchronously. However, compared to sleight of hand magic in general and to cups and balls, it is a relatively new form of magic.[2]

Card "manipulators" performing card fans and other manipulations, which require the individual cards to flow smoothly across each other, sometimes use a Zinc stearate-based powder (known to magicians as "fanning powder"). This is applied as a means to lengthen the life of the cards and to make the friction between them more consistent throughout the life of the cards.

Though manipulators tend to have personal preferences on the types and brands of cards used based on their own experiences, the overall favorites almost always have an “air cushion” or small dimples on the finish of the card. These hold air, in a similar manner to the dimples on a golf ball, and allow the cards to glide over one another easily. However over time they can collect oils and dirt which make the cards harder to use in manipulation. Applying Fanning Powder to card beforehand helps slow this as well as repel moisture that may build up on the hands through extended performances. Also some manipulators may keep their decks in card protectors or clips to further extend the life of their cards.

★ ★ ★

“…feel the magic grows inside our life...”

★ ★ ★

"jangan tatap mata saya!! ... anda akan memasuki dunia gendeng " [bayu gendeng]