Friday, November 7, 2008

Mendung, Hujan dan Pelangi...




"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman."(QS. 6:99)

Hujan sore ini…
Seharusnya membawa perasaan bahagia pada sosok bertajuk pandhu, mengingat betapa cintanya pandhu pada jutaan pasukan air kiriman sang pencipta tapi kenapa pandhu terlihat lempeng2 aja menjurus bete, terpaku khusyuk di depan monitor burem 14’ leptop buluk milik kantor, dengan raut muka tanpa ekspresi…entah nahan boker yang tidak sempat diluncurkan tadi pagi karena telat bangun, atau baginya hujan tidak seindah dahulu..


Kilas Balik

Sore – di Imam Bonjol, seperti biasanya, kalo hari hujan, penghuni imam bonjol lebih suka menghabiskan sore dengan bermain playstation, atau virtual pool hall, ditemani beberapa cangkir kopi ABC susu, tentu saja dengan perbandingan jumlah penghuni: cangkir susu = 3 : 1, akibat malasnya para penghuni membuat kopi, menyisakan pandhu, koko, dan penthet sebagai jongos pembuat kopi susu…
.... tapi gak ada sore yang lebih indah selain berdiam diri menatap rintik hujan dari jendela kamar, merasakan dinginnya air dan angin menerpa wajah, selagi menunggu giliran main, ditemani secangkir kopi dan sebatang Djarum coklat, dan lantunan MP3 komputer koko (setelah alunan gitar pandhu terhenti dengan makian pendek, ”..annyink, lupa gw konci lagu ini!!!”)…sore yang menyenangkan!




Sore – di R2an,
Desember emang bener bener waktu yang mantep buat bertengger selama mungkin di lorong R2an, diwaktu sore, ahh…lihat ada berapa kasino digelar disana…mungkin empat sampai lima permainan, yang terdiri dari beberapa angkatan…satu es, dua de, dua es, tiga de, satu ente!!!okeh…pekikan terkhir itu biasanya keluar dari mulut sompral pandhu, yang diteruskan dengan gerutuan pasangannya….”si bego mulai asal!!”
Lalu…pekikan penuh nafsu binatang keluar silih berganti dengan mulut dihiasi kata2 indah seperti (kebon binatang-red) …gitu deh, lalu ada juga si Roy yang lebih dikenal dengan…Roy the botol hiji, atau Roy samsu hiji ato juga Roti roy!!!…biasanya bayu, arif, dan john sering banget meneriakan nama si Roy ini…kalo opal…ahhh…dia batak yang irit…( okeh temen2…ada yang tau nama asli roy siapa???…yaakkk beneerrr…Roy Samsu hiji!!!), lalu permainan berlanjut sampe ujan berhenti…sore yang amat menyenangkan…!

Sore – di markas band komplek ATPUT,
... di bilangan bandung timur, beberapa ratus meter dari terminal cicaheum, kamar ukuran 4×4 meter dengan isi yang relatif tetap, 3 kubik asap rokok, satu matras, 8 orang cowok, 3 buah gitar, 1 komputer, dan dua cangkir kopi…, ah yaa…disertai obrolan berbahasa local (sunda-red) dan sudah pasti kasar…(jangan harap ngerti ama topik bahasan kalo bukan orang asli geng ini…pokoknya sebagian besar topik berkisar soal musik dan sumpah serapah standar jomlo!! takdir emang kejam bagi segelintir cowok2 ini !!).
Sesekali terdengar perintah2 satu arah seperti…” cong…kopi beak!!’ atau “ baleg cong…ci kopi jieun deui!!!”, bahkan makian seperti “ ajnjrit badrun bekok! sia bengeut batakk...sia nu marpaungg...Dasar jomblo siaaa!! aing weh si laku kerasss.....eta meni curang make inter....!!”, suasana yang selalu ramai oleh ketidak jelasan para penghuninya…sesak, sempit, berasap…sore yang selalu menyenangkan!

Sore – di salah satu kost jalan ciomas kebayoran baru, jak-sel,
Setelah bermain basket cukup lama, dan terhenti karena hujan, penghuni kost yang hanya segelintir, sekitar 8 cowok berkeringat memasuki ruang televisi berbekal beberapa gelas extra joss yang diyakini mereka dapat memulihkan stamina, tak lama kemudian ruang televisi tersebut dipenuhi aroma tidak sedap dari makhluk2 yang baru masuk, disertai kepulan asap rokok yang dalam beberapa menit saja sudah seperti kamar asap persis kamar tawanan yang akan dihukum mati!!!
... dan lalu pandhu akan segera didaulat (dipaksa!) untuk mengiringi para manusia barbar ini…bernyanyi, tanpa bermaksud hiperbola…mereka juga berjoget tak keruan, lebih mirip tarian sekte pemuja setan tertentu, kalau tidak mau dikatakan, lonjak2 anak taman kanak2 yang baru diberi hadiah ultah, tak mungkin ada yang percaya kalau tidak melihat sendiri, demi tuhan....parahhh.
Pimpinan para kurawa tersebut berjudul Kelvin, insan batak yang langsung merikues lagu2 yang biasa dimainkan diikuti dengan joget gila si yayan, kunchet..rohed, isur, dades dan sisanya..., dalam beberapa saat, ruang televisi pun terdengar riuh rendah nada2 pengiring suara hujan yang semakin deras, nyanyian yang kalau dicermati, cukup merdu… sore yang sungguh menyenangkan!


Sore – di salah satu kost , dibelakang GOR Deltras Sidoarjo,
Tidak biasanya hujan turun dengan teramat lebat, pandhu hanya memandang keluar sejenak, lewat jendela kamar, berusaha menikmati ketukan rintik hujan menghantam genting, tidak banyak yang bisa dilihat dari kamar yang terletak di lantai 2 tersebut, mencoba menikmati angin yang berhembus sesekali, walaupun suhu udara hanya turun 2 derajat paling banyak (setelah hampir seminggu suhunya 37 derajat celcius anjing edan!),
Udara kamar masih belum sedingin bandung nampaknya, ditemani gitar akustik yang berusaha dipetik mengalahkan suara guyuran hujan yang semakin deras, akhirnya pandhu menyerah. Kost itu pun serasa mati, karena seluruh penghuni nampaknya selalu pulang kampung diakhir minggu, pandhu didaulat menjadi penjaga kost.
Pandhu beralih pada Marlboro merah yang ditimang2nya, tinggal beberapa batang saja, lalu asap pun mulai mengepul memenuhi ruang kamar, seperti ingatan masa-masa lalu yang satu demi satu mulai memenuhi kepala pandhu…sore ini seharusnya menyenangkan!


Kembali Ke Surabaya
Ahh…hujan telah berhenti, dinginnya hujan tidak terasa sampai cubical pandhu, tapi tetap terasa dingin, tampaknya air conditioner gedung baru diganti, hembusan angin sedingin es mengalir kencang memenuhi ruangan, dibarengi dengan kepulan asap rokok pandhu yang berusaha menandingi dinginnya suhu kantor, juga tak lupa ditemani secangkir kopi susu cap singa, yang dalam waktu 10 menit suhunya netral dengan suhu ruangan, woookeeeeyyhhh....bageus!
Namun pandangan mata jagoan kita ini tetap tak bergeming, dingin, tanpa ekspresi…hanya dingin saja tanpa ada balutan ekspresi…kosong…


Ketika orang normal menggerutu karena datangnya hujan, dan memaki maki derasnya hujan…Menghalangi aktivitas, rencana kencan, suhu yang membuat badan sakit, angin yang dingin menusuk serta kubangan kotor yang membuat sepatu2 mahal mereka terpercik genangan Lumpur…

Analogi hujan dan mendung sebagai suatu penderitaan, kesedihan dan suasana buruk yang akan diganti dengan terangnya sinar mentari sebagai analogi hari yang indah..



Namun sebaliknya…
Bukankah hujan itu bagimu adalah keindahan ndhu?
Bukankah senyum selalu menghiasi wajahmu ketika hujan turun ndhu?
Bukankah setiap kali hujan turun, ada sepercik kebahagiaan yang tuhan berikan kepadamu ndhu?

Masih menyenangkankah hujan bagimu ndhu…..?


pulang ndhu...
di bandung pasti mendung..
lalu hujan...
dan mungkin...
pelangi...