Sunday, November 1, 2009

Memoar Rumah Murai




Kota Palembang…
suatu waktu dalam memori masa kecilku...

Rumah itu, dengan bangunan tua yang masih terawat, masih teringat jelas...

Dan tanaman hijau, bunga anggrek dan suplir koleksi eyang putri mengitari pavilyunn rumah, rumput yang menghampar menghias pekarangan kediaman kakekku (alm), juga ayunan dengan kapasitas 4 orang bocah, dengan kayu berbalut cat putih, ayunan yang dahulu sering diperebutkan aku, adik2ku dan sepupu2ku, hingga sempat putus (iya... ulahku!!)


Sementara kolam ikan dan kandang ayam di pekarangan belakang yang luas, tempat biasanya kami makan duren beramai ramai ketika musim duren tiba, dan ketika malam tiba terkadang bernyanyi bersama diiringi petikan gitar Om-ku yang sekarang udah jadi pejabat, tak lupa diiringi recokan sepupu-sepupuku yang masih balita, juga riang suara tawa Tante dan Om-ku yang selalu ceriwis tidak pernah kehabisan bahan cerita.

Ahhh….rumah itu…apa kabarmu sekarang? pastilah semakin sepi saja, karena satu persatu penghuninya telah mempunyai kesibukan sendiri - sendiri atau telah habis dimakan usia?

Atau sekali waktu mungkin juga tetap terdengar riuh rendahnya tawa dari generasi baru, para keponakanku, hahaha …

”om pandhu…om pandhu…minta uaaannggg…minta traktiraaannn….”

mungkin demikian mulut2 kecil itu berucap, sama seperti pandhu kecil yang dahulu selalu menteror Om dan Tantenya ketika berkunjung ke Palembang…Om Pandhu?…hayyaaahh..saya masih terlalu muda untuk dipanggil “Om” Umur saya masih kepala dua hahaha!


Lalu kembali ke bangunan tua dengan kamar lebih dari 7 dan 3 ruang keluarga, 2 ruang makan dan 4 kamar mandi, memang serasa istana ketika aku masih kecil,

entahlah seperti apa sekarang?
masihkah penuh kehangatan?
masihkah terawat rapi?

masihkah kukenal setiap wajah penghuninnya?
masihkah mereka ingat padaku?

Lalu peraduan lengkap dengan bed cover dengan aroma yang khas, suara kicauan burung peliharaan si Om...
Dan yang pasti… selalu ada acara santapan kecil disore hari, secangkir teh atao es kelapa muda bahkan es kacang, dan pastinya ditemani pempek yang melimpah……

gosh…
those were such a nice moments……


aku merindu setiap detiknya…

sungguh…

aku rindu…



growled by.

0 screams!:

Post a Comment